Membaca adalah kebutuhan setiap
individu, karena dengan membaca, setiap orang bisa mengetahui hal-hal yang
belum diketahui. Membaca sangatlah
penting karena setiap orang pasti membutuhkan ilmu pengetahuan untuk
kehidupannya, karena mendengar saja belum cukup untuk dapat memahami sesuatu,
namun dengan membaca pemahaman seseorang mengenai sesuatu akan lebih mendalam.
Membaca merupakan
suatu kegiatan yang terlihat mudah, namun sangat sulit dilakukan. Sebuah
kegiatan yang sederhana namun sering kali sulit untuk dijadikan kebiasaan. Hal
ini karena banyak orang beranggapan bahwa membaca sangatlah membosankan dan
membuang buang waktu. Selain itu membaca dianggap hanya dapat menghadirkan rasa
kantuk. Apalagi di zaman mutakhir ini, ketika teknologi terus berkembang pesat
dan kegiatan membaca inipun tersingkirkan. Contoh, ketika remaja sedang gencar-gencarnya
mencari jati diri, biasanya mereka suka mengoleksi novel-novel bertema cinta,
namun ketika zaman semakin berkembang, sudah jarang remaja yang mengoleksi dan
membaca novel-vovel tersebut. Mereka lebih memilih menonton film yang pada
dasarnya ceritanya sama dengan novel-novel tadi. Mereka memilih ini karena
waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan membaca novel yang memakan waktu
bermingu-minggu bahkan berbulan bulan.
Membaca sangatlah penting, seperti pepatah mengatakan “Buku
adalah jendela dunia”. Ungkapan itu memang benar, karena dengan kita membaca
buku, kita akan mendapatkan berbagai macam informasi, baik mengenai sejarah,
ilmu pengetahuan, berita-berita terkini, bahkan karya-karya sastra sekalipun. Padahal
pentingnya membaca ini juga sudah ditegaskan dalam Al Qur’an, yaitu pada Surah
Al Alaq ayat 1-5 yang berbunyi :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ
الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ
الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ
يَعْلَمْ (5)
- Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
- Dia telah
menciptakan manusia dari 'Alaq,
- Bacalah,
dan Tuhanmulah yang paling Pemurah,
- Yang
mengajar manusia dengan pena,
- Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang belum diketahuinya,
Surah Al Alaq itu adalah surah dalam Al
Qur’an yang pertama kali turun, sungguh luar biasa surah yang pertama kali
turun, langsung Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk اقْرَأْ yang artinya membaca. Surah itu turun ketika bangsa
Arab pada kondisi zaman jahiliyah (Zaman Kebodohan), sehingga Allah SWT
mengisyaratkan agar manusia gemar membaca untuk menuju zaman yang lebih baik
lagi dan meninggalkan zaman kebodohan itu dengan cara membaca sehingga ilmu
pengetahuan, tata krama, cara hidup manusia yang semestinya dapat mereka pahami.
Maka jika saat ini kegemaran membaca
terus menurun, bisa diibaratkan kita akan menuju pada zaman kebodohan itu lagi.
Dari bukti tersebut,
sekali lagi bahwa membaca sangatlah penting bagi setiap manusia, tua muda, kaya
miskin, laki-laki perempuan, semuanya membutuhkan kegiatan membaca ini. Bahkan
bukanlah suatu rahasia lagi bahwa kesuksesan serta kecerdasan seseorang dapat
diukur dari kesenangannya membaca. Sebut saja Gus Dur, mantan presiden Indonesia yang
terkenal sebagai tokoh pluralis karena lantang menyuarakan pluralisme.
Kegemaran beliau dalam membaca buku terdokumentasi dalam sebuah buku yang
berjudul Gus Gerr: Bapak
Pluralisme dan Guru Bangsa karangan M. Hamid. Sejak kecil Gus Dur telah
melahap Das Kapital
(versi bahasa Inggris)-karya agung Karl Marx yang dinilai oleh banyak orang
sebagai karya yang sangat sulit dipahami, buku filsafat Plato, Fiksi karangan
Tolstoy, Dostoyevsky, Andre Malraux, dan masih banyak lagi. Di samping Gus Dur,
mengantri pula banyak tokoh terkemuka di Indonesia yang terkenal gemar membaca,
seperti Tan Malaka-seorang pejuang revolusioner, mantan presiden Sukarno,
mantan wakil presiden Mohammad Hatta, dan lain sebagainya. Bahkan, rata-rata
tokoh kemerdekaan Indonesia senantisa memiliki satu kegemaran yang sama yakni
membaca buku. Begitu dahsyatnya pengaruh buku terhadap intelektualitas dan prinsip hidup
umat manusia. Begitu powerful-nya
kegemaran membaca buku terhadap perubahan dunia. Semua itu tergambarkan lewat
begitu banyaknya tokoh perubahan dunia yang memiliki kegemaran membaca buku.
Selain tokoh-tokoh Indonesia, tokoh-tokoh dunia yang kita kenal begitu luar
biasa pun juga memiliki tingkat kegemaran membaca yang sangat tinggi. Siapa
yang tidak mengenal ilmuan Thomas
Alva Edison, ilmuan dunia yang akan selalu tercatat dalam tinta emas ilmu
pengetahuan. Kita pasti telah mengenalnya sejak duduk di bangku
sekolah dasar. Ilmuwan yang satu ini terkenal sebagai penemu lampu bohlam, dan banyak lagi. Rupanya,
salah satu faktor yang turut mengantarkan Thomas Alva Edison pada kesuksesannya
yaitu kegemarannya dalam membaca buku. Thomas
Edison di masa kecilnya memiliki masalah dengan perkembangan sosialnya. Para
gurunya di sekolah menilainya sebagai murid bermasalah yang tidak dapat menangkap
pelajaran. Tetapi, ternyata para guru
itu salah. Edison kecil bukannya tidak mampu menangkap pelajaran, tetapi
pemikirannya jauh melampaui para murid sebayanya. Ini dimungkinkan karena
Edison kecil merupakan bocah yang memiliki jiwa penasaran yang sangat tinggi. Rasa penasarannya yang sangat tinggi itu
tersalurkan lewat kegemarannya membaca buku. Di
antara sekian banyaknya buku yang dibaca oleh Thomas Alva Edison, di antaranya
yaitu buku-buku karya Charles Dickens, William Shakespeare, Edward Gibbon, dan
buku-buku kimia dan pengetahuan alam secara umum.
Lain lagi dengan tokoh sastra dunia Honore de Balzac yang merupakan seorang penulis novel, cerita
pendek, dan penulis naskah drama. Dengan
karya-karyanya yang senantiasa didasarkan pada keadaan sosial Prancis (di
masanya) yang sebenarnya, Balzac dikenal sebagai seorang sastrawan realis.
Bahkan, ia dianggap sebagai bapak realisme dalam dunia sastra Eropa. Karya-karyanya banyak memengaruhi
sastrawan-sastrawan pada generasi selanjutnya seperti Edgar Allan Poe, Charles
Dickens, Fyodor Dostoyevsky, dan maaaasih banyak lagi. Selain itu, karyanya
juga menginspirasi para filsuf besar seperti Karl Marx dan Friedrich Engels, kedua filsuf tersebut merupakan tokoh secara
tidak langsung di balik revolusi buruh di Rusia tahun 1917 yang sangat megah. Dalam situs wikipedia disebutkan bahwa Balzac
kecil merupakan seorang penggemar membaca buku yang sangat antusias. Rupanya,
kegemaran ini lahir dari sifatnya yang memang menunjukkan bahwa ia adalah
seorang pemikir bebas. Sebelum
berkarir sebagai seorang penulis cerita pendek dan novel, Balzac telah mencoba
berbagai jenis pekerjaan mulai dari politisi, kritikus, hingga pengusaha.
Tetapi, ternyata dia tidak memiliki cukup minat dan bakat dalam bidang-bidang
itu.
Ia bahkan melewati berbagai
kegagalan hidup yang beraneka ragam, yang, dalam situs wikipedia, disebutkan,
kegagalan-kegagalan itu disebabkan oleh pribadinya yang memang penuh ambisi dan
berbeda dari yang lain. Namun
demikian, sangat beruntung ia telah mengenal buku semenjak kecil. Rupanya,
kegemarannya membaca bukulah yang menyelamatkannya dari kegagalan hidup yang
beruntun. Kegemarannya membaca buku telah mengantarkannya pada pencapaian
terbesarnya, yakni menjadi seoarng penulis cerita pendek dan novel.
Dari kisah-kisah luar biasa di atas, kita dapat mengambil serta meniru
sikap mereka yaitu gemar membaca. Membaca bukanlah suatu kegiatan yang
membosankan jika kita tidak menganggapnya membosankan, janganlah berprasangka
terlebih dahulu bahwa membaca hanya akan membuat waktu saja, malah justru
membacalah yang akan membuat waktu kita lebih bermanfaat serta bermakna.
Nah, tugas seorang pelajar adalah belajar. Pada saat kita belajar biasanya
kita dibantu oleh seorang guru atau kita belajar bersama teman-teman. Untuk memudahkan
kita belajar, kita harus memiliki buku sebagai sarana pokok kita untuk belajar.
Kita patut bersyukur karena saat ini ketersediaan buku pelajaran atau buku-buku
fiksi dan non fiksi yang lain sudah sangat banyak, baik yang dijual di toko ataupun
di perpustakaan. Tapi apakah hanya buku saja? Belum tentu, untuk apa kita
memiliki banyak buku tapi kita tidak membacanya. Saat ini hampir di setiap
sekolah sudah berdiri perpustakaan. Ini merupakan hal yang sangat
menggembirakan, karena perpustakaan kita disediakan berbagai macam buku dari
berbagai macam ilmu. Dengan adanya perpustakaan maka banyak sekali keuntungan
yang kita dapatkan. Di samping kita mendapatkan buku dengan cara yang mudah,
kita juga akan mendapatkan ilmu dari berbagai cabang ilmu. Target utama yang
harus difokuskan dari perpustakaan sendiri adalah remaja usia pelajar, karena
remaja usia tersebut masih perlu ilmu –ilmu yang sangat banyak, ibarat bejana
dia masih kurang banyak air hingga dia penuh. Maka dari itu perpustakaan harus pandai-pandai
mempengaruhi remaja untuk antusias dalam membaca. Hal yang paling tepat
dilakukan adalah dengan cara perpustakaan mengikuti selera baca remaja zaman
sekarang, maksudnya adalah perpustakaan harus lebih cerdas menggunakan
teknologi-teknologi yang sudah ada seperti komputer, akses internet dan lain
sebagainya sehingga pelajar tidak bosan saat belajar di perpustakaan. Jadi
bukan pelajar yang mengikuti perpustakaan, namun perpustakaan yang mengikuti
perkembangan pelajar pada saat
ini. Namun terlepas dari semua itu, dengan semakin berkembangnya teknologi
serta dengan hadirnya Ebook yang dapat diakses di manapun, tidak mustahil jika
perpustakaan akan semakin tersingkirkan, bukan hanya untuk remaja, namun untuk
semua kalangan. Karena dengan sudah adanya Ebook kita tidak perlu bersusah
susah pergi ke perpustakaan, toh jika perpustakaannya buka selama 24 jam, sangat
tidak mungkin bukan? Contoh, saya yang sedang mengikuti lomba penulisan artikel
ini, saya tidak mungkin malam-malam pergi ke perpustakaan untuk mencari
referensi, nah akhirnya saya gunakan teknologi Ebook yang bisa dipakai di manapun
serta tidak terlalu ribet. Maka dari itu, perpustakaan haruslah mengikuti
perkembangan zaman jika tidak ingin tersingkirkan oleh teknologi-teknologi
baru. Serta perpustakaan akan lebih menarik antusiasme pelajar usia remaja
untuk membaca jika perpustakaan itu memiliki fasilitas yang lengkap, seperti
buku yang lengkap serta update, pelayanan yang ramah serta mudah, dan lain
sebagainya. Dan akan dapat menarik antusiasme lagi jika perpustakaan tidak
hanya dilengkapi dengan ruang baca tertutup saja, namun juga dilengkapi dengan
fasilitas ruang baca terbuka. Mungkin dengan hal tersebut rasa antusiasme
pembaca atau pelajar akan meningkat, karena membaca membutuhkan suasana yang
tepat dan sesuai selera. Jadi, semisal pelajar seleranya membaca di ruangan
yang terbuka, maka pelajar ketika membaca di perpustakaan dapat masuk ke ruang
baca terbuka yang langsung menyatu dengan alam serta dapat menambah kefokusan
pembaca dalam memahami apa yang dibacanya. Contoh seringkali dalam
perpustakan ada saja kondisi yang sering mengganggu kita dalam membaca, entah
banyaknya antre orang-orang yang ingin meminjam buku ataupun suara yang
terkadang berisik dari teman-teman yang sedang membaca di perpustakaan. Suara
berisik itu terkadang ada, sebab perpustakaan berada pada suatu ruangan,
kalaupun bukan suara berisik, walaupun hanya suara sekilas saja, itu akan dapat
membuat konsentrasi kita buyar saat membaca. Pernahkan kalian sedang fokus
fokusnya membaca tiba-tiba ada kendaraan yang lewat dengan suara yang bising?
Nah, itu contohnya. Jadi ketika di dalam
ruangan, suara orang-orang yang berinteraksi di dalam perpustakaan tertahan
oleh dinding yang membatasi, mungkin akan lebih nyaman jika fasilitas
perpustakaan ditambah dengan ruang baca terbuka yang sesuai dengan selera para
remaja yang masih menyukai kebebasan. Dengan adanya ruang baca terbuka tersebut
mungkin bisa menambah antusiasme para remaja untuk datang dan membaca buku di
perpustakaan serta meminimalisiasi suara bising tersebut. perpustakaan dibuat
seperti alam terbuka, berlatar taman serta alunan-alunan alam langsung yang
mendamaikan jiwa. Ketenangan akan hadir jika ada ruang baca terbuka di perpustakaan,
suara orang-orang yang berada di area perpustakaan tidak lagi terasa begitu
bising karena suara tersebut lepas dan tidak terhalang tembok yang menyekat.
Kita bisa membaca sambil bermain di dekat pohon, duduk di rerumputan, atau
bahkan mungkin di atas pohon sambil merasakan angin sepoi, itu akan membuat
kegiatan membaca kita lebih tenang serta akan menimbulkan pemahaman yang
mendalam tentang apa yang kita baca. Disini akan memunculkan minat pembaca yang
antusias, serta remaja yang khususnya pelajar tidak akan merasa bosan berlama
lama membaca di ruang baca terbuka perpustakaan ini. Selain itu nantinya dengan
banyaknya pelajar yang gemar membaca, otomatis dia pasti akan hobi mengoleksi
buku. Maka tak dapat dipungkiri, kelak dia bisa saja nanti akan membuat perpustakaan
pribadi untuk dirinya. Sehingga dalam kontekstual tersebut membaca serta sarana
membacanya, yaitu perpustakaan adalah sebuah rangkaian yang mengantarkan kita
semua serta selalu menjadi tempat kita belajar sampai kapanpun, sebagai tempat
belajar sepanjang hayat.
Kesimpulannya, membaca sangatlah penting bagi kehidupan kita. Bukan tanpa
sebab, membaca dapat membuat kita ramah akan dunia, membuat kita selalu tahu
hal-hal baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Tentang membosankan dan
buang buang waktu saja, itu hanyalah sebuah anggapan orang-orang yang malas.
Pada dasarnya membaca akan membuat kita menjadi lebih pandai serta sukses. Hal
itu sudah dapat dibuktikan dan bukan rahasia lagi, kita dapat lihat dari
tokoh-tokoh besar dunia yang memiliki kegemaran membaca dan mereka dapat
menggetarkan dunia dengan penemuan yang mereka temukan serta cetuskan dari
kebiasaannya suka membacanya. Kita dapat mencontoh mereka, bahkan Sang Pahlawan
Prokamator Indonesia, Bung Karno pernah berkata bahwa, “Aku gemar sekali
belajar, gemar membaca. Sampai, boleh dikatakan, aku kadang-kadang meninggalkan
pelajaran-pelajaran di sekolah, waktunya aku pakai untuk membaca buku-buku
politik yang tidak diajarkan di sekolah kepada saya. Aku membaca sejarah dunia,
aku membaca sejarah bangsa-bangsa, aku membaca kitab-kitab tentang gerakan kaum
buruh, aku membaca tentang gerakan Islam. Jadi, aku gemar membaca, oleh karena
aku anggap perlu untuk mengisi otakku, mengisi pikiranku, mengisi semangatku
selebar-lebar mungkin. Jendela terbuka, ide-ide itu masuk di dalam ingatanku,
pikiranku itu.”
Dari perkataan Bung Karno tersebut, sungguh tersurat makna luar biasa
betapa pentingnya membaca. Serta cenderung orang yang gemar membaca dia akan
cerdas dan sukses. Maka kita sebagai pelajar haruslah gemar membaca. Kita harus
memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, terutama perpustakaan.(Rizqo Abdillah)