Bergeming pena
terlantunkan pelan
Saat mega merah
saga menyerah pada rembulan
Terlelap jemari
tetap menari-nari
Menikam kertas
kusam tersibak debu
Bercerita syahdu
dalam rangkaian larik ironi
Kau tetap agung
dalam seratanmu..
Ada yang berbisik
mesra di telingamu
“Tuhan mengirim
sajak untukmu..”
Kaupun tersenyum
kemudian meneruskan seratan itu
Ada yang kau
sembunyikan di fikirmu
Apa di dalamnya?
Bagaimana
pesannya?
Sajak apakah?
Kaupun masih
tersenyum ditemani lilin yang menyala-nyala
Oh!
Ternyata yang
tersembunyi adalah diksi
Yang telah kau
rangkai rapi
Laksana jarum
sang Tuhan
Yang menyulam
indah sayap sang merpati
Malam semakin
sunyi mendekapmu
Kau asyik bermain
pena dalam sendu
Bercerita dalam
rangkaian larik berpuisi
Kau tetap agung
dalam seratanmu.. (Rizqo Abdillah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar